Studi Kasus Kerusakan Gearbox dan Efeknya pada Perusahaan

Studi Kasus Kerusakan Gearbox dan Efeknya pada Perusahaan

Beberapa kasus di bawah ini menyadarkan kita akan pentingnya preventive maintenance dan conditional monitoring dalam dunia industri. Sistem atau pendekatan yang digunakan bisa beragam, namun esensi utamanya adalah monitoring berkala dan tindakan dini. Sayangnya, di Indonesia preventive maintenance, khususnya pada komponen penting seperti gearbox industri, masih belum menjadi prioritas utama bagi banyak perusahaan, padahal kerusakan gearbox bisa menyebabkan downtime yang mahal dan merugikan.

Studi Kasus Kerusakan Gearbox dan Efeknya pada Perusahaan

Sebagai penyedia layanan jasa repair gearbox dan reparasi gearbox SEW, Triagri saat ini tengah mengimplementasikan uji coba conditional monitoring di berbagai fasilitas industri rekanan. Hasilnya menunjukkan feedback positif terkait penghematan biaya dan peningkatan efisiensi jangka panjang.

Artikel ini menyajikan beberapa studi kasus nyata untuk menggambarkan secara langsung kerugian besar yang dapat terjadi jika kerusakan gearbox tidak ditangani secara preventif.

1. Kegagalan Gearbox pada Pabrik Nutrien

Sumber: Nanoprecise

Latar Belakang: Gearbox pada konveyor kritis mengalami kegagalan. Jalur ini mengangkut 2.000 ton bijih mentah per jam, dengan kerugian produksi mencapai $175.000 per jam saat downtime.

Kronologi:

  • Maret 2020: Deteksi awal frekuensi kesalahan pada bearing melalui analisis getaran.
  • Tindakan: Tidak ada keputusan untuk penghentian dan perbaikan dini.
  • September 2020: Gearbox mengalami kerusakan total, menyebabkan downtime signifikan dan kerugian besar.

Pelajaran: Keputusan yang lambat terhadap sinyal awal masalah berdampak langsung pada kerugian finansial besar.

2. Kegagalan Gearbox pada Pabrik Konstruksi

Sumber: PowerFlow

Latar Belakang: Perusahaan material konstruksi dengan 15 pabrik menghabiskan lebih dari $650.000 per tahun untuk maintenance dan repair 500 gearbox.

Kronologi:

  • Oli diganti setiap enam bulan, menghabiskan 10.000 galon/tahun dengan biaya $14 per galon.
  • Pemeliharaan memakan 1.000 jam kerja per tahun, dengan tarif $40 per jam.
  • Downtime produksi >1.000 jam per tahun.

Pelajaran: Tanpa sistem monitoring dan strategi PM yang efisien, biaya operasional melonjak.

3. Kegagalan Gearbox pada Pabrik Baja

Sumber: SPM Instrument

Latar Belakang: Gearbox ball mill mengalami kerusakan yang menghentikan proses produksi.

Kronologi:

  • Deteksi kerusakan bearing melalui analisis getaran rutin.
  • Penghentian operasi mendadak dilakukan untuk penggantian gearbox.

Pelajaran: Deteksi dini melalui monitoring getaran memberikan kesempatan perencanaan perbaikan, tetapi harus diimbangi dengan keputusan cepat.

4. Kegagalan Gearbox pada Turbin Angin

Sumber: Wind Systems Magazine

Latar Belakang: Kerusakan gearbox turbin angin dapat menyebabkan kerugian $250.000-$300.000 per kejadian.

Kronologi:

  • Masalah umum: keausan bearing dan retakan pada gear.
  • Biaya tidak hanya mencakup perbaikan, tetapi juga kehilangan produksi energi.

Pelajaran: Pentingnya investasi pada teknologi monitoring dan preventive maintenance untuk menghindari biaya dan risiko tinggi.

Monitoring Adalah Investasi, Bukan Biaya

Studi kasus di atas menunjukkan bahwa kerusakan gearbox bukan sekadar masalah teknis, tapi juga risiko keuangan yang nyata. Tanpa strategi maintenance yang tepat, perusahaan bisa mengalami kerugian ratusan juta hingga miliaran rupiah hanya karena keterlambatan deteksi masalah.

Dengan menerapkan conditional monitoring dan preventive maintenance, perusahaan dapat memperpanjang umur mesin, mengurangi biaya operasional, serta mencegah downtime yang merugikan.

Hindari Kerusakan Sebelum Terjadi

Ingin tahu bagaimana cara menerapkan sistem monitoring efektif untuk gearbox industri Anda?

Triagri hadir dengan layanan jasa repair gearbox dan reparasi gearbox SEW yang terpercaya untuk membantu Anda menjaga performa peralatan tetap optimal. Hubungi tim teknisi kami hari ini untuk konsultasi dan audit awal kondisi gearbox Anda. Saatnya beralih dari reaktif ke preventif bersama Triagri!